HARUSKAH KU BERITAKAN???

Judul yang bagus, karena belakangan ini saya selalu menulis status tentang nabi-nabi palsu, memang mungkin banyak orang berkata, "Apa urusanku ngurusin mereka, bukan itu hak mereka?" statement itu awalnya saya berpikir, " bener juga iyah, ngapain saya pusing".
Tetapi kalau tidak ada yang mengatakan atau menuliskan tentang nabi palsu, tentunya  kita dapat dikategorikan melakukan pembiaran dan akan semakin menjadi-jadi pengajaran yang salah. Saya mengkritik, memberitakan kebenaran bukan berarti saya orang bener akan tetapi saya tidak berhenti mengatakan dan memberitakan. Saya menulis beribu-ribu tentang firman Tuhan bukan berarti saya sudah mengerti, akan tetapi saya tidak akan berhenti menulis. Itulah alasannya kenapa saya sering menuliskan status tentang nabi-nabi palsu.

Dibawah ini adalah tokoh-tokoh yang menyatakan kebenaran :
 * Timotius adalah muridnya paulus yang ditugaskan untuk memberitakan tentang akhir zaman, agar pengikut kristus tidak terpengaruh dengan keadaan-keadaan yang sedang terjadi
2 Timotius 3:1-9
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!3:6 Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,3:7 yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.
3:8 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.
3:9 Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang.

* Titus adalah murid dari paulus yang ditugaskan untuk memberitakan syarat atau ketentuan-ketentuan tentang pemimpin-pemimpin, penatua-penatua, agar jangan sembarang memilih.
Paulus menggambarkan keadaan penduduk di Kreta demikian :" Karena sudah banyak orang hidup tak tertib, terutama di antara mereka yang berpegang pada hukum sunat. dengan omongan yang sia - sia mereka menyesatkan pikiran, orang - orang demikian harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak keluarga dengan mengajarkan yang tidak -tidak untuk mendapat untung yang memalukan, Seorang dari kalangan mereka , nabi mereka sendiri, pernah berkata : " Dasar Orang Kreta Pembohong, binatang buas, pelahap yang malas."(tit 1 :10 -12). Keadaan ini benar karena itu ada istilah "mengkretakan", yaitu ucapan populer untuk para pembohong, penipu dan pemalas ; sama seperti reputasi jemaat Korintus dalam hal percabulan menimbulkan ucapan ucapan populer "mengkorintuskan". Konon samapai akhir hayatnya, Titus Menggembalakan di pulau Kreta, Ia berdiri sebagi penatua yang cakap mengajar dan sabar dalam membimbing jiwa - jiwa yang mengasihi Kristus.
Orang yang akan dipilih sebagai penatua haruslah orang yang dinilai baik , dalam perkataan maupun perbuatan. Penatuan harus memiliki pemahaman iman yang benar agar cakap mengajar orang lain. Selain kualifikasi diri yang baik, kehidupan rumah tangga seorang penatua pun harus bisa menjadi teladan; kehidupannya dalam rumah tangga tidak berbeda dengsan di gereja. pemimpin yang demikian tidak memberi celah bagi siapaun untuk menggugat atau menjatuhkan dia. Apakah kriteria ini terlihat berat? sebenarnya yang diperlukan dari seorang penatua sangat sederhana: ia harus hidup dengan integritas.
Kepada para penatua, Tuhan memerintahkan, " gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. " (I Petr 5:2) Bila Tuhan meminta anda menjadi seorang penatua, gembalakanlah umatnya dengan nilai dan sikap yang terhormat. Tuhan menghormati penatua yang menghormati perintah-Nya.
 

*Kalau Marthin Luther tidak kritik dan tidak melakukan protes terhadap kepemimpin gereja waktu itu tentu kebenaran firman Tuhan sudah di gadaikan. Martin Luther, yang pembangkangannya terhadap Gereja Katolik Roma dan melahirkan gerakan reformasi Protestan lahir di tahun 1483 di kota Eisleben, Jerman. Dia memperoleh pendidikan perguruan tinggi yang cukup baik dan pada suatu saat pernah belajar hukum (tampaknya atas dorongan sang ayah). Tetapi, secara keseluruhan dia tidak pernah menyelesaikan pendidikan formal melainkan memilih jadi pendeta Augustinian. Di tahun 1512 dia meraih gelar Doktor dalam teologi dari Universitas Wittenberg dan segera sesudah itu terjun aktif dalam fakultas jurusannya.
Ketidakpuasan dan keluhan-keluhan Martin Luther terhadap Gereja Katolik Roma timbul setingkat demi setingkat. Di tahun 1510 dia melakukan perlawatan ke Roma. Sampai di situ dia terbengong-bengong kaget bukan kepalang menyaksikan pemborosan dan kemewahan duniawi para pendeta gereja Katolik. Tetapi, yang paling mendorongnya melancarkan protes adalah terutama segi perbuatan gereja yang berkaitan dengan masalah pengampunan dosa yang dilakukan oleh gereja. Pada tanggal 31 Oktober 1517 Martin Luther menempel poster di pintu gerbang gereja Wittenberg yang berisi "sembilan puluh lima pokok sikap" yang diantaranya melabrak kemewahan hidup gereja secara umum dan kirim tindasan "sembilan puluh lima pokok sikap"-nya itu kepada Uskup Mainz. Selain itu, dicetaknya pula dan disebar luas ke mana-mana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar