SOLA SCRIPTURA Seorang tokoh reformator gereja abad ke-16, Martin Luther, membuat sebuah gebrakan yang menggemparkan dunia Katolik Roma. Tanggal 31 Oktober 1517, ia menempelkan 95 thesisnya di pintu gereja Wittenberg, Jerman.

Tindakan Luther ini dilatarbelakangi karena adanya surat Indulgensia pada masa kekuasaan Paus Leo X dalam rangka pembangunan gedung Rasul Petrus di Roma dan pelunasan hutang Uskup Agung Albrech dari Mainz. Dengan membeli surat penghapusan dosa itu (surat indulgensia), maka dosa manusia dihapuskan. Dikatakan bahwa saat uang berdering di peti, jiwa akan melompat dari api penyucian ke surga.

Thesis Luther yang ke-27
“They preach only human doctrines who say that as soon as the money clinks into the money chest, the soul flies out of purgatory.”

Bagi Luther, ini adalah suatu penyimpangan dari Kitab Suci / firman Tuhan. Karena itu, ia menentang keras penggunaan surat tersebut. Dia mengatakan bahwa orang yang percaya pada surat pengampunan dosa untuk keselamatannya, justru akan dihukum secara kekal!  


Thesis yang ke-32
“Those who believe that they can be certain of their salvation because they have indulgence letters will be eternally damned, together with their teachers.”

Tanggal dimana Luther memaku 95 dalilnya, kemudian terus diperingati sebagai Hari Reformasi. Salah satu semboyan dari Reformasi ialah Sola Scriptura, yang berarti
hanya Kitab Suci. Martin Luther begitu sangat menekankan Kitab Suci sebagai satu-satunya dasar ajaran / iman, sekalipun dia harus diperhadapkan dengan otoritas Paus yang mengutuknya. Luther bahkan membakar surat resmi berupa anjuran Paus agar dia mencabut semua pandangannya itu!

Seberapa pentingkah Kitab Suci / Alkitab bagi kekristenan? Mengapa orang Kristen seharusnya berpegang / mendasari imannya hanya pada Alkitab saja? Bisakah orang Kristen menggunakan kitab-kitab agama lain untuk menunjukkan kebenaran Alkitab?

KEHARUSAN ALKITAB

2 Timotius 3:16
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.”

Ada dua hal yang ditekankan dalam ayat ini.


1) Alkitab adalah firman Allah


2Tim 3:16 terjemahan baru LAI berbunyi:
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah...” Ini sebetulnya salah terjemahan karena dalam bahasa aslinya (Yunani), kata ‘yang’ itu tidak ada! (C. Ryrie, Teologi dasar 1, hal. 97).

Bandingkan dengan versi NASB.


NASB: ‘All Scripture is inspired by God’ (= seluruh Kitab Suci diilhamkan oleh Allah).


Paulus menegaskan bahwa seluruh Kitab Suci diilhamkan Allah!

Tulisan-tulisan mana yang dimaksudkan Paulus? Seluruh Alkitab! Mungkin ada yang berkeberatan dan memprotes bahwa Paulus tidak memaksudkan pada seluruh kitab dalam PB, tetapi hanya kitab-kitab PL dan sebagian PB. Keberatan ini memang masuk akal, karena bukankah saat Paulus menulis 2 Timotius, belum semua kitab-kitab PB (seperti Ibrani, Yudas, dsb) itu ditulis? Ryrie menjawab: “Meskipun benar bahwa belum semua dari PB dituliskan ketika Paulus menulis 2 Tim. 3:16 (yaitu 2 Petrus, Ibrani dan Yudas serta tulisan Yohanes belum ditulis), namun karena kitab-kitab itu akhirnya diakui sebagai bagian dari kanon Alkitab, kita boleh menyimpulkan bahwa 2 Tim. 3:16 meliputi semua ke 66 kitab sebagaimana kita mengenalnya sekarang. Tidak satu kitab pun atau sebagiannya yang dikecualikan. Segenap Alkitab diilhamkan Allah.” (Teologi dasar 1, hal. 97).

Disamping itu, kata ‘tulisan’ / ‘Kitab Suci’ (Yunani = graphe) dalam ayat tersebut, digunakan sebanyak 50 kali dalam sepanjang PB, dan selalu menunjuk pada tulisan-tulisan dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
“Dengan tidak menyertakan artikel, kata γραφή  (grafe) selalu digunakan untuk bagian atau kitab dari Alkitab. Dengan demikian menjadi jelas bahwa tidak satupun bagian atau kitab dalam Perjanjian Lama dan Baru yang tidak diilhamkan Allah.” (Dr. Arnold Tindas, Inerrancy Ketaksalahan Alkitab, HITS. hal 184).

Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan / diinspirasikan oleh Allah. Apa maksudnya?


Ungkapan ‘diilhamkan’ berasal dari kata Yunani THEOPNEUSTOS,
“yang secara harafiah berarti ‘dinafaskan Allah’… Paulus menggunakan istilah ‘dinafaskan Allah’ untuk menyatakan bahwa setiap bagian atau kitab dari Alkitab adalah produksi Allah. Pengilhaman yang dimaksudkan di sini adalah pengilhaman kata demi kata secara menyeluruh (plenary verbal inspiration), sebab setiap bagian atau Alkitab secara keseluruhan adalah ‘dinafaskan Allah.’” (Tindas, Inerrancy Ketaksalahan Alkitab, HITS. hal 186,187).

B B. Warfield memberi definisinya:


“... inspirasi biasanya didefinisikan sebagai suatu pengaruh supranatural dari Roh Allah yang menggerakkan para penulis kitab Suci, sehingga tulisan mereka dinyatakan memiliki kepatutan dipercaya yang bersifat ilahi.”
(The Inspiration and Authority of the Bible, hal. 131).

Bandingkan dengan 2 Ptr. 1:21
“sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.”

Jadi, ‘Inspirasi’ berbicara tentang tindakan Allah yang menguasai / memimpin para penulis Alkitab sedemikian rupa sehingga meskipun ditulis oleh para penulis manusiawi (sesuai dengan gaya / kepribadiannya), namun itu dicatat dengan akurat dan tanpa salah pada naskah aslinya (autograph). Karena setiap bagian dari Alkitab adalah produksi Allah, ini jelas menunjukkan bahwa Alkitab adalah firman Allah!


2)  Akitab adalah Kitab Suci yang bermanfaat.


Ini adalah tujuan dari inspirasi / pengilhaman oleh Allah. Alkitab yang adalah firman Allah, tentu dapat memberi manfaat bagi manusia. Ada empat hal yang ditekankan disini:


Mengajar.
Alkitab memuat begitu banyak ajaran-ajaran / doktrin Kristen. Seperti ajaran tentang keilahian Yesus, Allah Tritunggal, keselamatan, kekudusan, dsb. Dengan mempelajarinya, kita dapat memahami setiap ajarannya. Alkitab adalah satu-satunya sumber pengajaran yang benar.

Menyatakan kesalahan.
Konteks menunjukkan bahwa Alkitab bukan hanya dapat menyatakan / membuktikan setiap dosa manusia, tetapi juga menyatakan kesalahan pandangan / pengajaran. Dulu saya pernah punya pandangan bahwa saat Yesus bangkit dan naik ke surga, saat itu kemanusiaannya sudah tidak ada lagi. Dia kembali menjadi Allah 100% tanpa kemanusiaan. Saat mempelajari Alkitab, kesalahan saya kemudian dinyatakan.

Memperbaiki kelakuan.
Hidup kita akan semakin bertumbuh / meningkat dalam kebenaran.

Mendidik orang dalam kebenaran.
Setelah kesalahan dinyatakan dan diperbaiki, selanjutnya Alkitab berguna untuk membina / melatih manusia di jalan kebenaran.

Semua ini adalah manfaat yang dapat ditemukan dalam Alkitab. Setelah menyatakan keempat hal ini, Paulus kemudian meneruskan:
“Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timothy 3:17) 

Yesus sendiri mendeklarasikan bahwa hanya wahyu Allah yang adalah kebenaran. Saat Dia berdoa untuk para murid-Nya, Dia berkata:
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” Yoh 17:17 (Bdk. Mzm 119:142).

Tindas menyimpulkan sebagai berikut:
“Dari segi status, Alkitab itu mempunyai otoritas penting dan tertinggi karena produksi Allah. Sedangkan dari segi makna, Alkitab itu menjadi tolok ukur kebenaran yang tak ada bandingannya.” (Inerrancy Ketaksalahan Alkitab, HITS. hal 191).

Dua point yang ditekankan dalam 2 Tim 3:16 menunjukkan bahwa hanya Alkitab yang adalah Firman Tuhan dan menjadi standar kebenaran yang mutlak! Dengan demikian, orang Kristen seharusnya hanya menggunakan Alkitab saja, baik dalam proses belajar-mengajar, maupun dalam menjalani kehidupan.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar